Kisah Nakal - Namaku Kevin aku sekarang berusian 21 tahun, aku mempunyai kebiasaan ngelantur diwaktu tidur dan kebiasaan itu sampai saat ini belum bisa sembuh. Sejak aku SMA aku sangat sulit sekali dibangunkan dipagi hari, apalagi jamk sekolahku selama kelas 1 dan kelas 2 selalu siang hari. Ini juga yang membuat aku menjadi kebiasaan sewaktu mulai kuliah.
Waktu aku menginjak kota Bandung pertama kali, udara dingin kota itu benar-benar membuatku masih terbuai mimpi meski sudah terang. Aku kuliah di salah satu PTS yang hampir semua kegiatannya di waktu sore hari, sehingga bagiku hidup dengan tertidur lelap di pagi hari cerah merupakan kebiasaan. Kawan-kawan satu kost-ku biasanya sudah sunyi waktu aku bangun untuk sarapan dan mandi, tapi kebiasaanku adalah sarapan sambil nonton TV, kemudian baru mandi.
Ibu kosku yang binal, bohay dan baik hati, tak jarang sengaja menyiapkan secangkir kopi atau kue untukku sarapan, atau semangkuk mie rebus hangat. Aku termasuk anak kos kesayangnya, karena bila pagi hari rumah kost itu kosong dan akulah yang menemaninya mengurus segala sesuatu, menyapu, masak, atau apa saja. Walau aku suka tidur ngelantur, tapi aku termasuk anak yang rajin kerja di rumah. Ibukosku ini masih terlihat muda dan menggairahkan, tetapi dia sudah janda. Dia hanya punya satu orang anak dan sudah bekerja di Kalimantan. Tentuny, dia hanya seorang diri di rumah. Walaupun Ibu kosku janda namun kecantikannya tetap Selalu dia pelihara, sehingga di usianya yang mendekati kepala lima ia masih tetap cantik dan kencang.
Pada suatu hari aku nonton film bokep pinjaman dari temanku. Di rumah rupanya seperti biasa hanya aku saja lagi yang merupakan penghuninya. Aku ke kamar kecil sebentar, lalu memutar film itu di VCD komputerku. Karena asyiknya, melihat adegan yang panas aku tidak tahan, aku melucuti satu-satu pakaianku, tinggal CD-ku saja yang bertahan, itupun cuma sebentar, lalu kupelorotkan hingga ke paha. Aku merasa penisku menghentak-hentak minta dikeluarkan. Aku nonton dengan mata setengah membuka, sambil berbaring kuelus-elus penisku yang makin tegak. Gerakan tanganku sudah menjadi cepat, ah… aku nggak tahan lagi, lalu aku kocok terus dan terus, kugigit selimut untuk menahan jeritan nikmat yang benar-benar menyelimuti pagi yang indah itu “ ahhhhhhhhhhhhhhhh…. crot…crot…crottt ”. Sesaat kemudian keluarlah air maniku, dengan menghela nafas dan sambil kusemprotkan air mani ke dadaku.aku merasa tubuhku ringan, lalu aku merasa ngantuk dan terlelap.
Aku tersentak kaget, aku merasa pahaku ada yang mengelus-elus, astagaa…. ternyata Ibukosku sudah ada di dalam kamarku. Ketik Itu dia menggunakan gaun putih yang tipis dan longgar. Kuhirup bau segar parfumnya yang menawan. Aku buru-buru bangkit menarik CD yang kupelorotkan, air maniku meleleh ke sprei, nggak kupedulikan. Ibu koskupun kemudian menatap mataku, tampak sekali bergelora birahi Ibu kosku yang bergejolak di balik pandangannya itu.kemudian Tangannya meraih tanganku,
“ Vin, Ibu minta maaf ya masuk kamarmu tanpa mengetuk, abis tadi Ibu lihat pintu kamarmu nggak dikunci. Ibu bawa sarapan nih buwat kamu, Tante lihat kamu lelap kayak gitu tadi,” Ujarnya sambil mengelus pahaku kembali.
Akupun salah tingkah ketika Mata Ibu kosku melirik VCD-ku yang ternyata masih memainkan film Bokep itu. Adegan demi adegan diawasinya, sambil tangannya meremas bahuku. Dielusnya tanganku sambil menarikku duduk di kasur. Kurasakan getaran halus lewat jari-jarinya, menahan gelora nafsunya yang membahana. Aku mulai aktif dan terbakar suasana. Kupeluk ia dari belakang, lalu kuhembuskan nafasku ke tengkuknya. Ia menggeliat dan menjadi lebih beringas. Tubuhnya berbalik. Dibalasnya hembusan nafasku dengan ciuman lembut. Kedua tangannya dengan liar menelusuri pinggulku, perutku, lalu puting susu di dadaku.
“ Vin, Ibu mau gituan… kamu mau nggk sam Ibuk…” katanya penuh harap dn nafsu.
tanpa menuju jawabku tiba2 dia menarik CD-ku sampai tuntas, lalu dengan lembut mengelus rambut kemaluanku, penisku yang masih terkulai lemas diremasnya dengan lembut pula. Aku menggelinjang kegelian, tapi tangan tante lebih dahulu menekan tanganku, seakan isyarat agar aku menurut. Akupun memejamkan mata. Nafasku bergemuruh tidak karuan, kemudian tubuh kami terhempas di kasur. Ibu kosku kemudian mengulum buah zakarku, sambil sesekali mencium penisku. Aku hanya dapat menahan nafas, sambil mengerang penuh nikmat. Kemudian lidahnya dengan liar menjilat penisku yang sudah tegak, sambil sesekali mengulum dan menyedotnya penuh gairah. Aku benar-benar sudah siap laga, ketika ia kemudian merebahkan tubuhnya di sampingku.
Kemudian kubukalah gaun Ibu kosku yang longgar, kemudian BH dan CD-nya. Dia dan aku sudah sama-sama bugil. Aku mengambil posisi di atas, untuk memulainya. Pelan kupeluk badannya, lalu kubelai rambutnya yang mulai beruban itu. Kuciumi leher dan kupingnya, ia menggelinjang kegelian. Nampak, bulu lengannya merebak menahan rasa itu, tapi mulutnya hanya mengerang. Lalu, bagian leher bawahnya kujilat lembut, sambil sesekali jenggotku yang habis dicukur kemarin kugesekkan. Badan tante kemudian menggeliat lebih liar, sambil mendesahkan kata-kata yang tidak jelas.
Aksiku kulanjutkan dengan memainkan puting susunya yang menegang, sambil kujilat dan kuhisap perlahan.
“ Ughhhhhh….. aghhhhhhh……Vin ayooooooo….. !!!” Ujar ibu kos kepadaku.
Akupun tidak memperdulikan ucpanya. Aku lanjutkan menelusuri dn menjilati terus semua titik rangsangnya. Sampailah kemudian wajahku tepat berada di selangkangannya yang mulai berpeluh. Kubelai liang vaginanya dengn lidahku, Kulanjutkan membuka klitorisnya dengan lembut, kemudian tanganku membelai perlahan klitorisnya yang sudah mulai basah itu berkali-kali. Kakinya kemudian menekuk dan mengangkat pinggulnya. Dimainkannya pinggulnya dengan goyangan yang berirama. Lidahku kemudian beraksi, menjilat bagian labia minora-nya, lalu naik hingga klitorisnya. Kulihat klitoris itu sudah menonjol kemerahan. Lalu, aku mengangkat pinggulnya, dan kumasukkan penisku perlahan, sambil kugoyang maju-mundur. Ibu kosku mengerang kenikmatan dengan tangan memegang erat pinggir kasur.
“ Ughhhhhh…… enak Vin terus jangan berhenti…!” Erang dan pintanya padaku sembari menggoyang badannya.
Aku membalikan badanya sehingg dia berposisi tengkurap, lalu dengan sigap kuhentakkan pinggulku sehingga penisku menghujam dalam, ke vaginanya.
“ Ughhhhhhh…. ssssaghhhhhhhh…. Aow…. ughhhhhh… nikmat sekali Vin penis kmu,” katanya sambil memelukku erat penuh birahi.
Kemudian kucium dan kujilati Leher dan puting susunya secar terus menerus.
“ Ssssaghhhhhh……ughhhhhh….. terus Vin , Ibuk sudah hampir orgasme nih,” Ujarnya sambil mendesah tak karuan.
Semakin kuhentkan gerakan pinggulku dengan kecepatan tinggi. Keringatkupin mulai bercucuran, begitu pula dengan Ibu kosku. Rupanya Dia sudah Orgasme ketika tiba-tiba Ibu kosku memeluk dengan tangan dan kakinya erat-erat sehingga aku tidak dapat bergerak sama sekali. Di mulutnya hanya suara desah puas selama beberapa saat. Kemudian pelukannya mengendur. Ibu koskupun terlihat lemas.
Akupun masih meneruskan gerakanku dengan menyodok, mengeluar masukan Penisku ke Vagina Ibu kosku, karena aku belum Orgasme juga. Kutarik perlahan penisku yang masih menegang. Kulihat penisku berkilat-kilat karena lumasan vagina Ibu kosku. Kubuka selangkangannya, Dia mengerang dan menggelinjangkan pantatnya ketika vaginanya kuraba lagi. Kurangsang Ibu kosku agar aku dapat mencapai orgasme. Lidahku beraksi, kugapai labia minora-nya lalu kujilat habis bagian itu, bahkan maniku yang meleleh di situ kujilat sampai habis. Lalu, klitorisnya yang sudah memerah itu kusedot perlahan,
“ Sssssssssssss… Aghhhhhh…… ahhhhhhh…..” Ibu kosku memekik lirih.
Badannya yang mulai menggelinjang itu kemudian kutelungkupkan. Kunaiki pantatnya, lalu kutekankan penisku ke vaginanya. Kemudian terasa suatu sensasi di penisku, karena Ibu kosku menutup rapat kakinya. Tanganku kemudian memeluknya dari belakang, lalu aku menciumi tengkuknya yang wangi. Tanganku terus memainkan putingnya yang mengeras itu sambil kugoyang pinggulku, perlahan mula-mula, dan kemudian kemudian makin cepat.
“ uhhhhhhhh…. terus Vin, Ibuk hampir klimaks lagi nih,” ujarnya padaku berbisik pelan.
Akupun tidak dapat menyahut. Nafasku memburu, karena nafsuku mulai memuncak. Kurasakan nikmat menyelimutiku sampai habis, lalu kurasakan maniku seakan-akan sudah menghentak-hentak hendak keluar.
“ ssshhhhhhhhhhhh…..aghhhhhhhh…. Buk… Kevin mau keluar nih, keluarin dimana buk, dalem apa luar ” erang dan Bisiku pada Ibu kosku.
“ ahhhhhhhhhh…… ssssshhhhhhhhh…. terserh kamu Vin, ahhhhhh….. “ jawbnya sambil mengerang nikmat.
Sembari Ibu kosku menggigit bibirnya sendiri, nampaknya kurasakan dengan beberapa kali hentakan lagi, aku akan merasakan suatu sensasi baru, yaitu kenikmatan yang sangat panjang, dan,
“ ahhhhhhhhhhhhhhhhhh….. Crot… croot… crooot…” terasa maniku menyemprot deras ke dalam vagina Ibu kosku, Sembari masih menancap penisku kedalam vagina Ibu kosku tanganku memeluknya dengan erat.
Aku hanya dapat mengerang penuh nikmat surgawi. Akupun terkulai lemas di atas badan Ibu kosku, lalu aku Ibu kosku terlelap beberapa saat.
Setelah terlelap beberapa saat, Ibu kosku bangkit dan mengenakan kembali pakaiannya. Kurasakan Ibu kosku memeluk dan menciumku mesra sekali. Disekanya keringatku yang meleleh, lalu diselimutinya badanku yang masih telanjang. Pergulatan diatas ranjang yang kulakukan dengan Ibu kosku itu memporak-porandakan kasurku, tapi aku kini merasa tidak sendiri dalam menikmati dunia ini. Tante Mery, di pagi hari selalu siap mengantarkan sarapanku, dan jika sewktu-waktu dia memerlukan kehangatan diriku, aku Kevin budk sexnya, selalu ada di sampingnya dan siap untuk melayani gairh sexnya.
0 comments:
Post a Comment