Monday, September 12, 2016

Tubuhku Dinikmati Oleh Pamanku Sendiri

Kisah Nakal - Pada suatu siang cuaca mendung membuat dingin kamarku. Sebelum kulanjutkan ceritaku ini, perkenalkan namaku Febby, umurku menginjak 19 tahun. Aku tinggal bersama pamanku di daerah sebut saja P. Sudah 7 tahun lebih saya tinggal bersama paman saya. Tapi ternyata suatu malam paman saya melakukan hal di luar nalar, Tubuhku Dinikmati Oleh Pamanku Sendiri dan aku pun pasrah atas perbuatan paman saya.

Tubuhku Dinikmati Oleh Pamanku Sendiri - Hari Sabtu dan Minggu paman saya libur. Di rumah tinggal paman, aku dan anaknya. Aku merasa tidak enak badan sejak hujan-hujanan kemarin waktu aku pergi ke pasar. padahal malam harinya aku sudah minum obat, tetapi hingga pagi hari ini aku merasa sakit disekujur tubuh. Walau begitu tetap kupaksakan diri untuk bekerja, karena sudah kewajibanku sehari-hari dalam keluarga ini. Setelah anaknya tidur, kurebahkan diriku di kamar. 

Cuaca mendung bulan November, setengah terpejam sayup-sayup kudengar paman memanggil namaku, tetapi karena badan ini terasa berat, aku tak sanggup untuk bangkit, sampai paman datang ke kamarku. Paman terkejut melihat kondisiku, dihampirinya aku dan duduk ditepi ranjang. Aku berusaha untuk bangkit walau kepala ini seperti dibebani ribuan batu, tiba-tiba tangan paman menyentuh dahiku kemudian merengkuh bahuku untuk memintaku tiduran kembali.

Paman bilang kalau tubuhku demam, kemudian dia memijit keningku, mataku terpejam menikmati pijitan itu, terasa sakit di kepala dan lemas sekujur tubuhku. Setelah beberapa saat paman menyuruhku untuk telungkup, akupun menurutinya. Kuraskana kain bajuku disingkap ke atas oleh paman, kemudian tali pengait behaku dicopotnyanya. Aku terkejut, tetapi karena lemas aku pasrah saja, kurasakan pijitan paman dipunggungku. 

Disinlah awal keanehan itu terjadi. Walaupun kondisi demam, tetapi perasaan itu tetap saja kurasakan, begitu hangat, begitu damai, begitu takut dan akhirnya begitu nikmat, mata kupejamkan sambil menikmati pijatan paman. Umur paman sudah tiga puluhan dan kuakui kalau paman mempunyai wajah yang awet muda. Disaat aku merasakan pijitan paman, tiba-tiba kurasakan resluiting celana pendekku di belakang diturunkan oleh paman. Aku ingin berontak dan membalikkan badan, tetapi ditolak oleh paman dengan mengatakan bahwa bagian bawahpun harus dipijat, akhirnya aku mengalah walau disertai rasa malu saat paman melihat pantatku. 

Jujur, yang ada di dalam benakku tidak ada prasangka lain selain aku dipijit paman. Setelah agak lama, paman menyudahi pijitannya dan aku diberi lagi obat demam yang segera kuminum, paman kemudian meninggalkan kamarku. Sebelum tidur kuputuskan ke kamar mandi untuk buang air kecil. 

Seperti yang telah aku ceritakan di atas, bahwa celana dalamku basah, dan ternyata bukan pipis. Aku raba dan rasakan ternyata berlendir dan agak lengket, aku tidak tahu hubungan basah ini dengan pijatan paman tadi. Aku tak mampu berpikir jauh, setelah dari kamar mandi, kuputuskan untuk tidur di kamar. 

Sore hari gerimis turun, ketika aku tidur, siang tadi ibu majikan dan anaknya pergi kerumah famili serta menginap di sana karena ada hajatan, sementara paman tinggal di rumah sebab besok Minggu ada acara di komplek. Setelah sesiang tadi aku tidur, kurasakan tubuhku agak mendingan, mungkin karena pengaruh obat turun demam yang aku minum tadi, sehingga aku berani untuk mandi walau dengan air hangat. Selesai mandi terdengar suara paman dari ruang TV memanggil namaku, aku bergegas kesana. 

Paman menanyakan keadaanku yang kujawab sudah baikan. kemudian paman menyuruhku membuatkan teh hangat untuknya. Teh kubuat dan kuhidangkan di meja depan paman, kemudian paman menyuruhku duduk di bawah depan tempat duduk paman, kuturuti perintahnya. 

Ternyata paman sedang menikmati TV, kemudian paman memegang pundaku serta memijit perlahan-lahan dan bertanya apakah pijitannya enak, kujawab enak sekali sembari tersenyum, sembari tetap memijat pundakku kami berdua membisu sambil menonton TV. Lama-kelamaan perasaan aneh itu menjalar lagi, aku merasakan sesuatu yang lain, yang ku tak paham perasaan apa ini, kurasakan sekujur bulu tubuhku mermang. Tiba-tiba kurasakan hembusan nafas di samping leherku, aku melirik, ternyata wajah paman telah sampai di leherku, aku merasakan getaran-getaran aneh yang menjalar kesemua tubuhku, aku tidak berontak, aku takut, tetapi getaran-getaran aneh itu kurasakan begitu nikmat hingga tanpa kusadari kumirngkan kepalaku seakan memberi keleluasaan paman untuk mencmbunyanya. 

Tak terasa aku memejamkan mata dan menikmati setiap usapan bibir serta lidah paman di leherku. Getaran itu kini menjalar dari leher terus turun ke bawah, yang kurasakan tubuhku melayang, tidak mempunyai beban, terasa ringan sekali seolah terbang. Otakku seakan buntu, tidak dapat berpikir jernih, yang kutahu aku mengikuti saja karena pengalaman ini belum pernah aku rasakan seumur hidup, antara takut dan nikmat. Tangan paman masih memijat pundakku sementara dia masih mencumbui leherku, tak lama kemudian kurasakan tangan itu meraih kancing baju depanku dan membukanya satu persatu dari atas ke bawah. Setelah semua kancing bajuku terlepas, kembali tangan paman memijat bahuku, semua itu aku rasakan dengan melayang-layang, perlahan tapi pasti kedua tangan paman menyentuh ke dua payudaraku, aku kaget. Kedua tanganku lalu memegang tangan paman , paman membisikkan supaya aku menikmati saja pijitannya, tanganku akhirnya terlepas dari tangan paman . Lagi-lagi kurasakan sesuatu getaran aneh, hanya getaran ini lebih dahsyat dari yang pertama, payu daraku diremas tepatnya daripada dipijit, walau masih memakai bh. Kemudian tangan paman  kembali kepundakku, ternyata diturunkannya tali bhku, perlahan-lahan diturunkan sebatas lengan, sementara ciuman paman masih di leher, kadang leher kiri, kadang leher kanan. Aku melayang hebat, dimana kedua tangan paman meraih payudaraku dari bagian atas turun ke bawah, sesampai di putingku remasan berubah menjadi pilinan dengan jari, aku sempat membuka mata, tetapi hanya sesaat, getaran aneh berubah menjadi sengatan. Sengatan kenikmatan yang baru ini kualami, dipilin-pilinnya kedua putingku, tak sadar ku keluarkan desahan pelan. Secara tidak kusengaja, tangan kiriku meraba celana dalamku sendiri, kurasakan gatal disekitar kemaluaku, ternyata kemaluanku basah, aku tersentak dan memberontak. 

Paman kaget, kemudian menanyakan ada apa, aku tertunduk malu. Setelah didesak aku menjawab malu, kalau aku ngompol. Paman tersenyum dan berkata bahwa itu bukan ompol, lalu paman berdiri dan membimbingku duduk di sofa. Paman menanyakan padaku, yang kujawab bahwa ini pengalamanku yang pertama, kemudian paman mengatakan ingin memberi pengalaman selanjutnya dengan catatan supaya aku tidak menceritakan pengalaman ini pada siapa saja. Aku hanya mengangguk dan menunduk, tak berani kutatap mata paman karena malu. Di luar hari sudah berganti malam, gerimis pun berubah menjadi hujan, tetapi aneh, hawa di ruang TV berubah menjadi hangat, apakah ini hanya perasaanku saja? Sementara aku duduk di sofa, paman malah jongkok dihadapanku. 

Aku rikuh dan menundukkan kepalaku. Tiba-tiba paman maju menuju payu daraku dan menciuminya, seperti bayi menetek ibunya. Aku berkata malu, tetapi di jawab paman untuk menikmati saja. Sengatan itu kembali menyerangku ketika ciuman paman berubah menjadi jilatan dan kuluman di putingku, aku kembali terpejam dan mengerang, tak kusadari tanganku berada di kepala paman, mengelus dan sedikit menjambak rambut paman. Aku tidak kuat menyangga tubuhku, perlahan dan pasti tubuhku terjatuh di sofa, paman membetulkan posisiku sehingga tiduran disofa. 

Kemudian jilatan paman berlanjut diperutku, sementara tangan kiri paman di payudaraku, tangan kanan meraba dari betis naik ke paha serta menyingkap rok yang kukenakan. Aku sudah kehilangan akal sehat, hanya bisa diam dan menikmati setiap jilatan dan elusan paman . Aku terkejut pada saat jilatan paman sampai ke celana dalamku, aku mengatakan bahwa itu kotor dan pesing, tetapi dengan sabarnya paman menenangkanku untuk tetap saja menikmatinya. Aku hanya terdiam dan pasrah, di antara takut dan malu serta rasa nikmat yang tak kuduga sebelumnya. 

Perlahan paman membuka rok serta mencopot celana dalamku dan menciumi rambut kemaluanku, Takut bercampur geli berkecamuk di dalam dadaku, kurapatkan kedua pahaku menahan geli, tetapi keanehan terjadi lagi, lama kelamaan tanpa kusadari kedua pahaku membuka dan semakin lebar. Posisi ini memudahkan paman untuk mencumbu lebih dalam. Tiba pada bagian tengah atas kemaluanku, kurasakan ujung lidah paman menyengat yang lebih dahsyat lagi, tanpa kusadari kunaikkan pantatku ke atas ke bawah, aku meracau tidak karuan, sukar kulukiskan dengan kata-kata perasaan ini. Kurasakan dunia gelap dan berputar, sayup-sayup kudengar suara kecipakan di sekitar selangkanganku, hingga ada suatu desakan dari dalam kemaluanku, desakan itu tak dapat kutahan, sesuatu yang akan meledak keluar, seperti bila ingin pipis, tetapi ini lebih dari itu. 

Tanganku tak dapat kukendalikan, kujambak rambut paman sambil menekan kepalanya pada kemaluanku. Aku melonjak, mengjan. menahan, meracau, tiba-tiba sesuatu itu keluar dari dalam kemaluanku, kemaluanku basah… bahkan banjir… kurasakan aku ngompol… Setelah itu tubuhku lemas, keringat membanjiri tubuhku, tulang-tulangku terasa lepas dari tempatnya… perasaan apa ini? antara nikmat… kebelet pipis… dan lemas… Kulihat paman tersenyum dan mengelus rambutku, paman menanyakan apa yang aku rasakan. Kubalas dengan tatapan yang bertanya-tanya, tetapi aku tidak dapat berkata-kata, diantara nafasku yang masih memburu, aku hanya tersenyum dan memandangnya sayu. paman berlutut di sampingku, melepas sarungnya, meraih tanganku dan membimbingnya untuk memegang tengah celana dalamnya, kuturuti, kuraba dari luar celana dalam paman , ini pun pengalaman pertamaku memegang kemaluan laki-laki. 

Kurasakan sesuatu menonjol keras ke atas di tengahnya, paman menikmati elusanku dan kuliirik mata paman setengah terpejam. Tak lama, dia menurunkan celana dalamnya, sesaat kuterpekik melihat benda yang baru kali ini kulihat. Paman mengajariku untuk mengurut benda itu dari atas ke bawah, aku geli memegang benda itu, empuk tapi keras… keras tapi lentur… Paman  membangkitkanku dari rebahan, kemudian menyuruhku untuk menjilat benda itu, karena tadi paman sudah menjiltati kemaluanku, apa salahnya kalo sekarang aku menjilati kemaluannya, pikirku. Pertama memang kujilati benda itu, lama-kelamaan kumasukkan benda itu ke dalam mulutku, aku ingat masa kecilku ketika menjilati es krim. Benda itu berdenyut-denyut di dalam rongga mulutku, aku merasa aneh tetapi senang, seperti anak keci mendapat makanan kesukaannya. Tiba-tiba paman mengerang sambil menarik kepalaku, benda itu berkeduk hebat, aku heran ada apa ini, tetapi benda itu tak dapat kulepaskan, karena kepalaku ditahan tangan paman , kemudian kurasakan suatu cairan terasa di mulutku yang akhirnya daripada tersedak, cairan itu kutelan habis, terasa amis… gurih… sedikit asin. Kulihat paman mendengus, seperti habis lari jauh, nafasnya tersengal-sengal. 

Dia tersenyum dan memelukku, aku merasa damai dalam pelukannya. Paman mengajakku ke kamar mandi, sebelum kami masuk, paman melucuti sisa pakaianku dan juga pakaiannya. Aku merasa heran, aku menurut tanpa ada perlawanan, mungkin karena nikmat yang baru saja pertama kali aku dapat. Di dalam kamar mandi, paman memandikanku, paman mengagumi bulu-bulu yang tumbuh di ketiak dan selangkanganku dan berpesan agar aku tetap memelihara dan melarang memotongnya. Pada saat paman menyabuniku, getaran-getaran aneh menyerangku lagi. Geli bercampur nikmat menyelimuti seluruh tubuhku, sehingga tak terasa aku mulai mendesis lagi, paman bilang bila aku tidak tahan keluarkan saja erangan itu, tapi aku malu. 

Setelah aku selesai disabuni, paman menyuruhku menyabuninya, dengan rasa takut-takut kusabuni punggung sampai kakinya, pada giliran tubuh bagian depan, kulihat kemaluan paman yang tadinya lemas tampak kokoh berdiri. Paman mengatakan enak disabuni olehku, dia meraih wajahku dan mencium mulutku, aku merasakan getaran semakin hebat ketika lidah paman bermain di dalam rongga mulutku, aku hanya terdiam dan menikmati permainan lidah paman , perlahan kuimbangi permainan lidah paman dengan lidahku sendiri, kami saling berpagutan. paman membimbing tanganku untuk menyentuh kemaluannya yang masih terbalut sabun, aku merasakan licin serta mengocoknya. Payudaraku pun menyentuh dada paman yang licin oleh sabun, terasa mengeras di kedua putingku, kami berpelukan… berciuman dan saling bergesekan… aktivitas ini menimbulkan gelinjang kenikmatan yang tiada tara bagiku. Setelah tubuh kami berdua tersiram air dan bersih dari sabun, paman menyuruhku untuk menghadap wastafel setengah menunduk sembari kakiku direnggangkannya, paman jongkok membelakangiku dan mulai menjilati pantatku, aku menengok ke belakang dan paman hanya tersenyum.

Pada saat lidah paman menyentuh dan mempermainkan duburku, aku tersentak dan sedikit mengangkat kakiku, kurasakan kegelian bercampur dengan kenikmatan, aku mendesis, kemaluanku basah dan lengket, sehingga tangan kiriku tak sadar meraba daging bulat kecil yang mengeras di tengah kemaluanku sembari mengosok-gosok dan menekannya, secara naluri bagian itu yang kurasakan dapat memberi kenikmatan yang tiada terkira. Tak lama berselang aku berasa ingin pipis lagi. Tangan kananku mencengkeram erat bibir wastafel, mengerang hebat, tangan kiriku kutekan kuat pada benjolan kenikmatanku, aku meladak lagi, nafasku memburu tidak karuan, sesaat aku merasa lemas dan seakan hilang pijakan tempatku berdiri. 

Paman menangkapku kemudian membopongku menuju kamarku. Direbahkannya diriku di tempat tidur, paman duduk di tepi tempat tidurku sembari mengelus rambutku, tersenyum dan mengecup keningku, hatiku tentram, nafasku mulai teratur kembali. Setelah semuanya kembali normal paman merebahkan dirinya di sisiku, tanpa bicara, paman meraba payudaraku, serta menjilatinya. Getaran-getaran itu datang kembali menyerangku, aku menggelinjang serta mengeluarkan suara-suara desisan, kuremas kepala paman sembaru kutekan ke arah dalam payudaraku. 

Paman naik ke atas tubuhku, menyodorkan kemaluannya untuk kujilat lagi, kuraih dan kukulum kemaluan paman seperti layaknya menjilati es krim, paman memaju-mundurkan pantatnya sehingga kemaluan paman keluar masuk dalam mulutku. Aku menikmati keluar masuknya kemaluan paman di dalam mulutku. setelah beberapa saat, paman melepaskan kemaluannya dari mulutku. 

Paman menggeser tubuhnya, kedua pahaku di kesampingkannya, perlahan-lahan kemaluan paman didekatkan pada kemaluanku sambil berkata bila terasa sakit aku harus bilang. Pertama menyentuh kulit luar kemaluanku, aku agak tersentak kaget, mulailah rasa sakit itu timbul setelah kemaluan paman mulai sedikit demi sedikit memasuki vaginaku. Aku menjerit kesakitan yang kemudian diikuti dengan dicabutnya kemaluan paman , paman mencium bibirku sembari membisikkan kata supaya aku menahan rasa sakit tersebut sembari mempermainkan lidahnya di dalam mulutku. Kemudian paman mulai menusuk lagi, walau kemaluanku sudah basah total. tapi rasa sakit itu tak terkira, aku tak sanggup mengaduh karena mulutku tersumbat mulut paman . 

Tak terasa air mataku meleleh menahan sakit yang tak terkira, kedua tanganku mencengkeram erat pinggang paman , Akhirnya kemaluan paman menembus lubangku… diusapnya air mataku, kemaluan paman masih tetap tertancap dalam lubangku. 

Paman berhenti menggoyang, setelah dilihatnya aku agak tenang, mulailah paman memaju-mundur kemaluannya lagi secara perlahan, aku sempat heran, rasa sakit itu berangsur hilang digantikan dengan nikmat. Aku merasa kemaluanku berkedut-kedut dengan sesuatu benda asing di dalamnya, sementara itu air lendirku juga sudah membasahi liang kemaluanku, sehingga rasa sakit itu hilang tergantikan oleh kenikmatan yang sukar dikatakan. Tidak begitu lama kemudian aku merasa ingin pipis kembali, aku peluk paman , aku naikkan pantatku seolah ingin menelan semua kemaluan paman .

 Aku kejang, aku melenguh panjang, aku menggigit pundak paman , sesuatu yang nikmat aku rasakan lagi, dunia berputar-putar, semua terlihat berputar, sungguh kejadian ini nikmat sekali. Aku terhempas lemas setelah aku mengalami apa yang baru aku alami, rasa sakit sudah hilang.

2 comments:

  1. https://lelakipanas.blogspot.co.id/2009/05/lemas-setelah-bercinta.html?showComment=1497930822819#c2336081079823074279

    ReplyDelete
  2. https://agenpino.blogspot.com/2019/04/siapa-sangka-4-makanan-ini-bisa-bikin.html

    PinoQQ
    PINOKIUKIU.COM | PINOQQ.NET | PINOQQ.ORG|
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    BandarQ
    AduQ
    Capsasusun
    Domino99
    Poker
    BandarPoker
    Sakong
    Bandar66

    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA : +855 96 978 7541
    • BBM : DD02D468

    Daftar PinoQQ
    PinoQQ
    PinoQQ
    Agen BandarQ
    Kartu Online
    PinoQQ
    Judi Online
    AgenSakong
    BandarQ

    ReplyDelete