Sunday, December 11, 2016
Home »
Kisah Nyata
» Jalan Yang Aku Pilih Untuk Jadi AKtris Besar
Jalan Yang Aku Pilih Untuk Jadi AKtris Besar
Kisah Nyata - Sungguh malang calon artis baru ini, sebut saja namanya Fera. Dengan sangat terpaksa dia harus bersedia disetubuhi oleh beberapa orang crew di sebuah rumah produksi Film ternama di negri kita ini. Sebelum dia bertemu dengan Big Bos rumah produksi dan sebelum diekspos oleh rumah produksi itu, Fera harus bermain di sebuah film pendek, yang katanya untuk film audisi.
Dari rumor yang berkembang, film ini adalah sebuah film semi dewasa yang dibuat untuk koleksi pribadi Bos rumah rumah produksi tersebut. Sesuai perjanjian Fera harus menjalani film audisi, jika dia tidak menjalani Film audisi itu. Fera harus mengganti semua biaya film ditambah dengan 85% dari nilai kontrak yang dipaparkan dikontrak sebelumnya.
Karena Fera seorang calon artis yang baru akan diterbitkan, dia-pun hanya bisa menuruti kemauan rumah produksi film tersebut. Semua ini sudah terlanjur basah maka dari itu Fera-pun meneruskan perjalananya. Ketika itu Fera melangkah menuju ruang ganti kostum. Dia diharuskan mengenakan kostum syuting yang bisa dikatakan extreme sekali.
Dengan bawahan yang mini, kaki indah Fera saat itu pasti akan terlihat jelas sekali, pantatnya yang mungil serta mulus dan kencang itu pasti juga akan terlihat oleh mata para crew rumah produksi itu. Ditambah lagi dia mengenakan baju backless dengan tali yang diikatkan dibelakang leher, ketika adegan film dimulai pasti payudaranya tidaka akan tertutup sempurna oleh kostum syuting itu.
Di adegan film itu pasti banyak gerakan-gerakan yang harus diperankan, maka ketika Fera harus membungkuk pantat dan payudaranya akan terlihat jelas. Tema Film ini menceritakan tentang percintaan. Sampai pada akhirnya Fera keluar dari ruang ganti, ketika itu mata para crew yang berada di ruangan itu memandangi Fera penuh dengan nafsu birahi.
Crew yang berada di ruangan itu kurang lebih ada 19 orang laki-laki, dari mulai tukang sutradara sampai crew pencahayaan, hanya ada 1 wanita diruangan itu, yaitu Fera. Tak lama setelah itu sutradara mulai memanggil pemain aktor pasangan Fera, Aktor tersebut dikenal dengan nama Daniel. Aktor itu adalah salah satu andalan rumah produksi film itu.
Ketika sutradara berteriak action, Daniel-pun mulai memerankan adegan yang saat itu adegannya adalah memeluk Fera. Karena dia aktor andalan maka dia terlihat profesional sekali ketika memerankan adegan itu. Ekspressi Daniel saat itu terlihat perfect sekali, dia memeluk tubuh molek Fera dengan eratnya. Saat itu Fera hanya bisa menuruti semua perintah sutradara sesuai dengan adegan.
Adegan demi adegan-pun terus berlanjut, dalam adegan itu Fera dan Daniel berciuman beberapa kali, bahkan terkadang Daniel mencium bagian atas payudara Fera yang putih mulus itu. Sang sutradara yang saat itu mengamati adgean demi adegan dengan penuh nafsu yang tertahan, dalam fikiranya sebenarnya dia ingin sekali meniduri bintang baru itu ( Fera).
Produser dan pemilik rumah produksi itu tahu apa yang difikirkan sutradara itu, maka dari itu dengan tegas melarang sutradara itu. Walaupun demikian, sutradara itu terus
“ Cut… Cut… Cut…”, teriaknya,
Lalu disambung algi perkataanya,
“ Daniel, kamu ini aktor andalan disini, sebenarnya kamu bisa nggk sih. Memeluk kekasih tu jangan kayak memeluk adik, Fell-nya dipakai dong !!! sini gue tunjukin caranya !!! ” teguran sutradara kepada Daniel.
Kemudian sutradara menghampiri Fera dan memeluknya dengan eratnya. Setelah memeluk sutradara itu menempatkan tangannya untuk meremas pantat kenyal milik Fera. Seiring dengan senyum kepuasan menghiasi wajah sutradara itu, Fera hanya bisa diam saja. Kemudian sutradara mulai memerankan adegan tadi, mulai dari mencium bibir sampai dengan meremas payudara Fera dengan penuh birahi.
“ Begitu caranya, nanti loe bawa dia ke ranjang untuk love scene, jagan lupa nanti fell-nya harus dapet… ngerti kan loe Daniel ?” ucapnya kepada Daniel.
Belum sampai daniel menjawab sutradara itu menimpa perkataanya lagi
“ Oh iya… biar dapet Fell-nya, loe harus rangsang Fera, ngertikan loe maksud Gue? ” ucap sutradara memberi arahan kepada Daniel.
Kemudian adegan dilanjutkan , kini Daniel mulai menciumi Fera denagn penuh nafsu , bahkan dia menyibak pakaian atas Fera dan menciumi payudara Fera , tidak ada protes dari sutradara. Saat akan masuk adegan love scene , Fera mengatakan dia malu kalau harus beradegan seperti itu dihadapan banyak orang, Fera meminta agar orang yang tidak berkepentingan untuk tidak ada di lokasi.
Saat itu sutradara menyetujui usulan Fera, saat itu juga maka sutradara menyuruh orang lain keluar kecuali kameramen dan tukang lampu , sisa crew yang lain keluar dengan serempak. Adegan-pun kembali berlanjut, Fera-pun mulau berbaring di tempat tidur dengan tubuh tertindih Daniel yang berada diatasnya. Daniel-pun mulai menciumi dan meremas payudara Fera.
Kemudian setelah itu Daniel mengangkat rok Fera ke atas, dengan melebarkan kaki Fera dan dengan satu tangan membuka celananya sendiri, Daniel mengeluarkan kejantanannya dan menggosok gosokannya di paha Fera. Saat itu juga Fera protes dengan adegan ini, namun dengan tenang Daniel mengatakan itu arahan dari sutradara.
Fera pun protes pada sutradara, namun sutradara berdalih ini dilakukan agar mendapatkan ekspresi orang yang sedang bercinta dan penuh birahi , dia juga mengatakan pada Fera bahwa yang akan direkam kamera hanya wajahnya saja, demi mendapat eskpresi birahi. Fera sempat menolak adegan ini , namun sutradara kembali mengingatkan akan surat perjanjian dan kontrak kerja.
Dia mengatakan kepada Fera, jika dia tidak megikuti instruksi sutradara, pengorbanan yang dlakukan selama ini akan gagal dan sia-sia. Mendengar ucapan itu Fera-pun tidak bisa bicara apa apa lagi, Dia hanya bisa kembali berbaring di tempat tidur bersiap melanjutkan adegan tadi. Adegan-pun diulang , adegan yang tadi diperankan diulang lagi.
Setelah adegan tadi terlewati, Daniel-pun menurunkan celana dalam Fera dan langsung mengarahkan kejantanannya ke bibir kewanitaan Fera. Fera memandang sutradara tanda dia keberatan dengan adegan ini , namun sutradara hanya mengangguk pelan dan tidak mengatakan apa apa. Fera berpikir bagaimana mungkin adegan seperti ini bisa lulus sensor.
Nampaknya ini semua tidak mungkin, sekalipun yang di rekam hanya bagian atas terutama ekspresi ( Fera baru tahu di kemudian hari apa tujuan shooting film ini).
Daniel kini mulai memompa tubuh Fera, dan Fera-pun sebenarnya mulai terangsang dan menikmati semua ini, dia-pun menggoyangkan pantatnya seirama dengan pompaan Daniel.
Baju Fera kemudian dibuka dan Daniel mulai menyedot-nyedot payudara Fera.
sutradara memerintahkan dua orang untuk melepas pakaian Daniel , hingga kini Daniel dan Fera telanjang bulat di ranjang dan sutradara terus merekam setiap detail adegan percintaan itu. geraman keras Daniel dan semburan di kewanitaan Fera menandakan pria itu sudah Klimaks, dan tidak berapa lama giliran Fera yang Klimaks.
Sutradara pun menutup adegan itu, dan Fera kemudian diberi selamat oleh semua orang yang ada disana, bahwa ia telah menyelesaikn adegan dengan baik.
Fera kemudian pergi ke toilet untuk membersihkan diri , dan ketika kembali ia melihat seorang lelaki muda yang tampan sedang berbicara dengan sutradara, dia adalah produser di rumah produksi ini , namanya Ando atau reza kalo tidak salah.
Sang sutradra ternyata sedang memuji muji Fera dihadapan sang Produser. Kemudian produser itupun kemudian menjajikan akan mengorbitkan Fera menjadi superstar baru indonesia, dia-pun memberikan undangan bagi Fera untuk bertemu dengan beberapa eksekutif rumah produksi ini pada pukul 19.00 malam ini. Singkat cerita tibalah Fera di rumah Ando ( Produser).
Setelah masuk Fera-pun disambut sang sutradara dan membawanya ke dalam , ternyata di dalam sudah ada yang menunggu Fera, Yaitu Radit dan Willy. Meraka adalah pemilik rumah produksi ini, dengan enjoy-nya mereka menunggu Fera sembari menikmati minuman beralkohol. Mereka semua terlihat senang dan gembira ketika melihat kedatangan Fera.
Radit dan Willy-pun menyambut Fera dengan hangat, lalu mereka mempersilahkan Fera duduk dan kemudian mereka membicarakan karir Fera untuk di masa depan.
Setelah beberapa lama , Ando kemudian meminta Fera memakai pakaian yang dipakainya saat shooting tadi, dengan alasan untuk lebih meyakinkan Radit dan Willy.
Ketika itu Fera-pun setuju dan segera masuk ke ruang ganti.
Namun sebelum masuk ke ruang ganti , Ando mengingatkan agar tidak memakai apa apa lagi dibalik pakaian itu. tidak ada waktu untuk menolak, Fera setuju saja demi karirnya. Sesaat setelah Fera masuk dengan pakaian tadi, seluruh pria diruangan itu berdiri dan bertepuk tangan, mengagumi kecantikan dan kemolekan tubuh Fera. Namun demikian Fera merasa risih dengan pakaian ini.
Fera merasa risih terutama pada Ando yang duduk didepannya, pasti dia bisa melihat jelas, dengan putus asa Fera melipat kaki dan terus menarik narik rok pendek itu ke bawah , seolah akan bisa menutupi pahanya.Tugas Fera berikutnya adalah menari dengan pakaian itu. Fera pun mencoba menari dengan musik yang diputar oleh Ando. Tiba-tiba saja saat Fera melakukan gerakan memutar, rok pendeknya terangkat.
Hal itu secara otomatis menampakkan pantat dan kewanitaannya yang tidak tertutup.
Tidak berapa lama Ando-pun ikut bergabung menari dengan Fera , bahkan Ando sempat mencium bibir Fera, hal itu membuat Fera merasa malu. perlahan Ando mengajak Fera ke sofa dan mendudukan Fera di pangkuannya. Ando kembali sibuk mencium bibir Fera.
Dengam tangan kanan yang meremas payudara Fera, tangan kiri Ando-pun mulai bergerak ke arah kewanitaan Fera. ketika Radit, Willy dan sutradara kemudian pergi meninggalkan ruangan, Fera merasa lega, lalu Fera-pun membalas ciuman Ando dengan lebih panas. Pakaian atas Fera dilepas oleh Ando, kini dia leluasa meremasi payudara yang kenyal milik Fera itu.
Ketika itu Fera-pun membalas perlakuan Ando dengan membuka kancing dan sleting celana Ando dan mengeluarkan kejantanan yang sudah menegang itu. Tiba tiba Fera merasa pundaknya di sentuh seseorang, saat menoleh Fera terkejut dan panik melihat ketiga orang tadi telah kembali dan semuanya telanjang bulat. Fera mencoba bangkit namun Ando menahannya.
Sang sutradara yang bernama Melky , kemudian menarik kepala Fera dan dengan kasar mencoba memasukan kejantanannya ke mulut Fera. Saat kejantanan itu masuk ke mulutnya, Fera sedikit tersiksa dan tersedak karena kejantanan itu mencapai tenggorknnya. Ando mengingatkan untuk tidak melawan ataud ia akan mengalami hal yang lebih menyakitkan.
Fera menyerah dan mulai mengulum kejantanan Melky. kemudian Ando berdiri dan melepaskan sisa pakaian yang masih melekat di Fera, dan menyuruh Fera unutk berbaring di karpet. Ando membuka lebar kaki Fera dan kemudian mengarahkan kejantanannya ke kewanitaan Fera, dan mulai memompanya. kejantanan Ando terasa sempit di jepitan kewanitaan Fera.
Radit tidak mau tinggal diam, ia meyuruh Fera membuka mulutnya dan ia pun memasukan kejantanan besarnya ke mulut mungil gadis cantik itu. dua orang yang lain sibuk bermain main dengan payudara Fera, sambil kejantanannya digenggam oleh tangan Fera. Setelah beberapa saat berlalu, mereka berganti posisi, kini giliran Melky yang menindih Fera.
Sekarang Posisi agak sedikit sukar, karena tubuh Melky lumayan gendut. Setelah Radit , giliran Willy yang menindih tubuh Fera dan memompanya dengan kasar.
Sementara Fera sendiri tidak dapat berdiam, mulutnya masih mengulum kejantanan Ando, dan kedua tangannya sibuk mengocok kejantanan Melky dan Radit. Dalam periode itu Fera sudah beberapa kali Klimaks.
Kemudian Ando menyuruh semuanya berhenti sejenak memberi nafas bagi Fera. namun sayang , adegan berikutnya malah lebih menyakitkan bagi Fera, saat kewanitaan Fera ditembus oleh Melky, pantatnya pun tiba tiba berusaha ditembus oleh Ando. Hal itu sangat menyakitkan bagi Fera, dia memohon dan menangis namun tidak di perdulikan.
Anus Fera terasa panas seaakan terbakar, dan ia tidak mampu bertahan lebih lama lagi , dia menangis dan meronta ronta berusaha melepaskan diri. Namun apa daya, kedua orang itu menahan kuat Fera, bahkan saat tangisan Fera makin keras. Melky yanh saat itu menampar pipi Fera, bermaksud agar Fera berhenti menangis. Seakan siksaan Fera belum cukup, Radit malah menyodorkan kejantanannya ke mulut Fera.
Namun hanya sesaat, dia pun menarik kejantanannya kembali. Kini posisi Fera bagai sebuah sandwich, dengan Melky di depan dan Ando dibelakang. Radit berusaha mencari hiburan dengan meremas payudara Fera dan menyuruh Fera untuk mengocok kejantanannya. akhirnya Melky hampir mencapai Klimaks, dia menyuruh Fera membuka mulut dan dia pun menyemburkan air maninya di mulut Fera.
Tidak lama disusul oleh Ando yang juga menyemburkan air maninya di mulut Fera.
Masih belum cukup mereka masih menyuruh Fera mengocok ngocok semua kejantanan pria yang ada disana, dan kemudian menyemburkannya ke seluruh tubuh Fera, dan wajahnya, sehingga Fera bak bermandikan air mani saar itu. Fera akhirnya merasa tenang, karena semuanya sudah terpuaskan.
Fera-pun berbaring di karpet dengan menarik nafas panjang, sayang sekali, ternyata ini bukan akhir dari permainan sexs, karena ternyata Willy mengundang beberapa teman bisnisnya malam itu untuk juga menikmati tubuh bintang baru ini. Melihat ada lagi yang datang, Fera menangis dan memohon , karena ia sudah tidak sanggup lagi.
Tapi percuma saja fera memohon, karena mereka tidak ada yang peduli dengan permohonan ampun Fera. Denga terpaksa, Fera harus melayani nafsu ketujuh pria itu. sekarang malah terlihat seperti pemerkosaan massal, saat Fera hanya satu satunya perempuan yang harus menjadi object seksual. Semalam suntuk, mereka berganti posisi dan gaya , menyetubuhi Fera.
Sampai pada akhirnya mereka semua terpuaskan, Fera tidak bisa bangun dan hanya terbaring lemah di karpet di kelilingi para Bos dunia hiburan. Fera pun jatuh tertidur.
Singkat cerita pada pagi harinya, seluruh tubuh Fera terasa sakit, bahkan dia tidak mampu untuk bangun. Orang orang itu ternyata punya rasa iba juga, mereka membawa Fera ke kamar mandi, memandikannya dan memakaikannya pakaian, lalu mengantar pulang Fera kerumahnya.
Singkat cerita tidak terasa suadah 1 bulan berlalu semenjak kejadian malang yang di alami Fera itu. Pada akhirnya sesuai janji, Fera-pun diorbitkan, dan pada akhirnya Fera menjadi seorang bintang muda berbakat di rumah produksi mengeksposnya secara besar-besaran agar namanya cepat meroket, berbagai gosip dirancang agar namanya tetap beredar di masyarakat.
Namun, di balik layar tetap saja Fera masih harus menjadi budak seks para petinggi rumah produksi itu. Meski-pun mereka tidak lagi memakai Fera secara masal, namun Fera harus selalu menuruti panggilan panggilan mereka sewaktu waktu. Fera sudah melihat contoh para artis yang menolak bekerja sama dengan meraka. Yang menolak pasti akan didera gosip yang tidak mengenakkan, dan tidak lagi dilibatkan dalam produksi, dan yang lebih parahnya lagi, adegan bugil bahkan video seksnya bisa saja beredar di kalangan luas terutama di internet.
0 comments:
Post a Comment