Thursday, December 22, 2016

Aku Diperkosa Sama 3 Wanita Cantik

Aku Diperkosa Sama 3 Wanita Cantik

Kisah Nakal - Panggil saja namaku Miko, Aku tidaklah laki-laki yang begitu sempurna, kalau dilihat dari wajahku aku juga tidak terlalu ganteng, sedangkan tinggi badan dan bentuk tubuhku juga biasa-biasa saja. Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari diriku. Aku sendiri sampai saat ini masih bingung mengapa banyak wanita yang tertarik padaku. Tidak sedikit wanita yang terang-terangan mengajaku kencan.

Pada saat itu aku masih duduk di bangku SMA, terus terang saja dulu aku belum punya fikiran untuk menjalin hubungan dengan seorang wanita. Para pembaca jangan berfikir kalau aku lelaki yang tidak mormal, sumpah saya adalah laki-laki normal. Memang sih di usiaku saat itu harusnya sudah mempunyai teman spesial, tapi mau dikata apa, saya belum berminat.

Sampai pada saat itu, tepatnya hari minggu pagi hari, aku tiba-tiba ingin lari pagi. Padahal aku tipe orang yang malas berolahraga. Tapi entah kenapa, pada hari itu ingin sekali berolahraga. Ketika itu aku dari rumah sengaja berjalan kaki, sesekali aku berlari kecil layaknya orang joging pada hari. Tidak terasa ternyata aku sudah cukup jauh melakukan joging dari rumahku.

Kakiku-pun sudah mulai terasa lelah, karena merasa lelah aku-pun duduk dan beristirahat di bangku taman sembari memandangi orang-orang yang masih berolah raga. Belum lama aku duduk untuk beristirahat, tiba-tiba datanglah seorang wanita dan langsung duduk di sebelah bangku tempatku beristirahat.

Aku Diperkosa Sama 3 Wanita Cantik

Saat itu juga mataku otomatis tertuju kepada wanita itu, setelah aku sejenak melihatnya, ternyata wanita itu cantik dan menawan sekali.Waita itu saat itu memakai kaos ketat tanpa lengan, dengan potongan leher yang lebar dan rendah, sehingga terlihatlah kulit bahu serta sebagian punggung dan belahan payudaranya yang menonjol dalam ukuran kira-kira 34B.

Sungguh mengagumkan, kulitnya terlihat putih dan mulus. Ditambah lagi dia mengenakan celana olahraga pendek dan ketat, sehingga terlihalah pahanya yang putih, mulus dan kencang itu. Aku cukup puas memandangi bagian tubuh dan pahanya itu. Ketika aku sedang asik memandanginya tiba-tiba saja dia berpaling dan menatapku kearahku. Otomatis aku berpura-pura memalingkan pandanganku ke arah lain dan berpura-pura tidak menghiraukanya.

Tidak lama, akupun memberanikan berpaling dan menatap wajahnya yang terlihat segar dan memukau itu. Sungguh wanita ini bukan hanya memiliki wajah yang cukup cantik tapi juga punya bentuk tubuh yang bisa membuat mata lelaki tidak berkedip memandangnya. Apalagi pinggulnya yang bulat dan padat berisi. Bentuk kakinya juga indah. Entah kenapa aku jadi tertarik memperhatikannya. Padahal biasanya aku tidak pernah memperhatikan wanita sampai sejauh itu.

Tanpa menunggu jawaban lagi, dia langsung mengayunkan kakinya dengan gerakan yang indah dan gemulai. Bergegas aku mengikuti dan mensejajarkan ayunan langkah kaki di samping sebelah kirinya. Beberapa saat tidak ada yang bicara. Namun tiba-tiba saja aku jadi tersentak kaget, karena tanpa diduga sama sekali, wanita itu menggandeng tanganku. Bahkan sikapnya begitu mesra sekali. Padahal baru beberapa detik bertemu. Dan akujuga belum kenal namanya.

Dadaku seketika jadi berdebar menggemuruh tidak menentu. Kulihat tangannya begitu halus dan lembut sekali. Dia bukan hanya menggandeng tanganku, tapi malah mengge1ayutinya. Bahkan sesekali merebahkan kepalanya dibahuku yang cukup tegap. Aku hanya tersenyum saja. Memang kalau tidak pakai seragam Sekolah, aku kelihatan jauh lebih dewasa. Padahal umurku saja baru tujuh belas lewat beberapa bulan.

Aku memperkirakan kalau wanita ini pasti seorang mahasiswi, atau karyawati yang sedang mengisi hari libur dengan berolah raga pagi. Atau hanya sekedar berjalan-jalan sambil mencari kenalan baru. Kami langsung menikmati bubur ayam yang memang rasanya nikmat sekali. Apa lagi perutku memang lagi lapar. Sambil makan, Monik banyak bercerita. Sikapnya begitu Monik ng sekali, membuatku jadi senang dan seperti sudah lama mengenalnya.

Monik ini memang pandai membuat suasana jadi akrab. Selesai makan bubur ayam, aku dan wanita itu kembali berjalan-jalan. Sementara matahari sudah naik cukup tinggi. Sudah tidak enak lagi berjalan di bawah siraman teriknya mentari. Aku bermaksud mau pulang. Tanpa diduga sama sekali, justru Monik yang mengajak pulang lebih dulu.
Belum juga aku menjawab, Monik sudah menarik tanganku dan menggandeng aku menuju ke mobilnya.

Sebuah mobil starlet warna biru muda masih mulus, dan tampaknya masih cukup baru. Monik malah meminta aku yang mengemudi. Untungnya aku sering pinjam mobil Papa, jadi tidak canggung lagi membawa mobil. Monik langsung menyebutkan alamat rumahnya. Dan tanpa banyak tanya lagi, aku langsung mengantarkan wanita itu sampai ke rumahnya yang berada di lingkungan komplek perumahan elite. sebenarnya aku mau langsung pulang. Tapi Monik menahan dan memaksaku untuk singgah.

“ Ayo.. ” , ajakannya sambil menarik tanganku,
Saat itu Monik memaksa dan membawaku masuk ke dalam rumahnya. Bahkan dia langsung menarikku ke lantai atas. Aku jadi heran juga dengan sikapnya yang begitu berani membawa laki-laki yang baru dikenalnya ke dalam kamar.
“ Tunggu sebentar ya.. ” , kata Monik setelah membawaku ke dalam sebuah kamar.
Dan aku yakin kalau ini pasti kamar Monik . Sementara wanita itu meninggalkanku seorang diri, entah ke mana perginya. Tapi tidak lama dia sudah datang lagi. Dia tidak sendiri, tapi bersama dua orang wanita lain yang sebaya dengannya. Dan wanita-wanita itu juga memiliki wajah cantik serta tubuh yang ramping, padat dan berisi.
Aku jadi tertegun, karena mereka langsung saja menyeretku ke pembaringan. Bahkan salah seorang langsung mengikat tanganku hingga terbaring menelentang di ranjang. Kedua kakiku juga direntangkan dan diikat dengan tali kulit yang kuat. Aku benar-benar terkejut, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Karena kejadiannya begitu cepat dan tiba-tiba sekali, hingga aku tidak sempat lagi menyadari.

“ Aku dulu.., Aku kan yang menemukan dan membawanya ke sini ” , kata Monik tiba-tiba sambil melepaskan kaosnya.
Kedua bola mataku jadi terbeliak lebar. Monik bukan hanya menanggalkan bajunya, tapi dia melucuti seluruh penutup tubuhnya. Sekujur tubuhku jadi menggigil, dadaku berdebar, dan kedua bola mataku jadi membelalak lebar saat Monik mulai melepaskan pakaian yang dikenakannya satu persatu sampai polos sama sekali. Sungguh tubuhnya luar biasa indahnya.
Baru kali ini aku melihat payudara seorang wanita secara dekat, payudaranya besar dan padat. Bentuk pinggulnya ramping dan membentuk bagai gitar yang siap dipetik, Bulu-bulu kewanitaannya tumbuh lebat di sekitar kemaluannya. Sesaat kemudian Monik menghampiriku, dan merenggut semua pakaian yang menutupi tubuhku, hingga aku henar-benar polos dalam keadaan tidak berdaya. Bukan hanya Monik yang mendekatiku, tapi kedua wanita lainnya juga ikut mendekati sambil menanggalkan penutup tubuhnya.

Tapi tidak ada yang menjawab. Monik sudah menciumi wajah serta leherku dengan hembusan napasnya yang keras dan memburu. Aku menggelinjang dan berusaha meronta. Tapi dengan kedua tangan terikat dan kakiku juga terentang diikat, tidak mudah bagiku untuk melepaskan diri. Sementara itu bukan hanya Monik saja yang menciumi wajah dan sekujur tubuhku, tapi kedua wanita lainnya juga melakukan hal yang sama.

Sekujur tubuhku jadi menggeletar hebat Seperti tersengat listrik, ketika merasakan jari-jari tangan Monik yang lentik dan halus menyambar dan langsung meremas-remas bagian batang kejantananku. Seketika itu juga batang kejantananku tiba-tiba menggeliat-geliat dan mengeras secara sempurna, aku tidak mampu melawan rasa kenikmatan yang kurasakan akibat kejantananku di kocok-kocok dengan bergairah oleh Monik . Aku hanya bisa merasakan seluruh batangan kejantananku berdenyut-denyut nikmat.
Aku Diperkosa Sama 3 Wanita Cantik

Aku benar-benar kewalahan dikeroyok tiga orang wanita yang sudah seperti kerasukan setan. Gairahku memang terangsang seketika itu juga. Tapi aku juga ketakutan setengah mati. Berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Aku ingin meronta dan mencoba melepaskan diri, tapi aku juga merasakan suatu kenikmatan yang biasanya hanya ada di dalam hayalan dan mimpi-mimpiku.
Aku benar-benar tidak berdaya ketika Monik duduk di atas perutku, dan menjepit pinggangku dengan sepasang pahanya yang padat. Sementara dua orang wanita lainnya yang kutahu bernama Andin dan Evi terus menerus menciumi wajah, leher dan sekujur tubuhku. Bahkan mereka melakukan sesuatu yang hampir saja membuatku tidak percaya, kalau tidak menyaksikan dengan mata kepala sendiri.
Saat itu juga aku langsung menyadari kalau wanita-wanita ini bukan hanya menderita penyakit hiperseks, tapi juga biseks. Mereka bisa melakukan dan mencapai kepuasan dengan lawan jenisnya, dan juga dengan sejenisnya. Bahkan mereka juga menggunakan alat-alat untuk mencapai kepuasan seksual. Aku jadi ngeri dan takut membayangkannya.

Sementara itu Monik semakin asyik menggerak-gerakkan tubuhnya di atas tubuhku. Meskipun ada rasa takut dalam diriku, tetapi aku benar-benar merasakan kenikmatan yang amat sangat, baru kali ini kejantananku merasakan kelembutan dan hangatnya lubang kewanitaan seorang wanita, lembut, rapat dan sedikit basah, Monik pun merasakan kenikmatan yang sama, bahkan sesekali aku mendengar dia merintih tertahan. Monik terus menggenjot tubuhnya dengan gerakan-gerakan yang luar biasa cepatnya, hal itu membuatku benar-benar tidak kuasa lagi menerima kenikmatan itu.
Monik yang mendengarkan teriakanku ini tiba-tiba mencabut kewanitaannya dan secara cepat tangannya meraih dan menggenggam batang kejantananku. Kemudian dia-pun melakukan gerakan-gerakan mengocok yang cepat, hingga tidak lebih dari beberapa detik kemudian aku merasakan puncak kenikmatan yang luar biasa berbarengan dengan air maniku yang menyemprot dengan derasnya.

Monik terus mengocok-ngocok kejantananku sampai air maniku habis dan tidak bisa menyemprot lagi tubuhku merasa ngilu dan mengejang. Tetapi Monik rupanya tidak berhenti sampai disitu, kemudian dengan cepat dia dibantu dengan kedua temannya menyedot seluruh air maniku yang bertebaran sampai bersih dan memulai kembali menggenggam batang kejantananku erat-erat dengan genggaman tangannya sambil mulutnya juga tidak lepas mengulum kepala kejantananku.

Perlakuannya ini membuat kejantananku yang biasanya setelah orgasme menjadi lemas kini menjadi dipaksa untuk tetap keras dan upaya Monik sekarang benar-benar berhasil. Kejantananku tetap dalam keadaan keras bahkan semakin sempurna dan Monik kembali memasukkan batangan kejantananku ke dalam kewanitaannya kembali dan dengan cepatnya Monik menggenjot kembali kewanitaannya yang sudah berisikan batangan kejantananku.

Aku merasakan agak lain pada permainan yang kedua ini. Kejantananku terasa lebih kokoh, stabil dan lebih mampu meredam kenikmatan yang kudapat. Tidak lebih dari sepuluh menit Monik memperkosaku, tiba-tiba dia menjerit dengan tertahan dan Monik tiba-tiba menghentikan genjotannya, matanya terpejam menahan sesuatu, aku bisa merasakan kewanitaan Monik berdenyut-denyut dan menyedot-nyedot kejantananku.

Sampai pada akhirnya Monik melepaskan teriakannya saat dia merasakan puncak kenikmatannya. Aku merasakan kewanitaan Monik tiba-tiba lebih merapat dan memanas, dan aku merasakan kepala kejantananku seperti tersiram cairan hangat yang keluar dari kewanitaan Monik . Saat Monik mencabut kewanitaannya kulihat cairan hangat mengalir dengan lumayan banyak di batangan kejantananku.

Setelah Monik Baru saja mendapatkan orgasme, Monik menggelimpang di sebelah tubuhku. Setelah mencapai kepuasan yang diinginkannya, melihat itu Evi langsung menggantikan posisinya. Wanita ini tidak kalah liarnya. Bahkan jauh lebih buas lagi daripada Monik . Membuat batanganku menjadi sedikit sakit dan nyeri. Hanya dalam tidak sampai satu jam, aku digilir tiga orang wanita liar.
Mereka bergelinjang kenikmatan dengan dalam keadaan tubuh polos di sekitarku, setelah masing-masing mencapai kepuasan yang diinginkannya. Sementara aku hanya bisa merenung tanpa dapat berbuat apa-apa. Bagaimana mungkin aku bisa melakukan sesuatu dengan kedua tangan dan kaki terikat seperti ini. Aku hanya bisa berharap mereka cepat-cepat melepaskan aku sehingga aku bisa pulang dan melupakan semuanya.

Tapi harapanku hanya tinggal angan-angan belaka. Mereka tidak melepaskanku, hanya menutupi tubuhku dengan selimut. Aku malah ditinggal seorang diri di dalam kamar ini, masih dalam keadaan telentang dengan tangan dan kaki terikat tali kulit. Aku sudah berusaha untuk melepaskan diri. Tapi justru membuat pergelangan tangan dan kakiku jadi sakit. Aku hanya bisa mengeluh dan berharap wanita-wanita itu akan melepaskanku. Sungguh aku tidak menyangka sama sekali.

Ternyata ketiga wanita itli tidak mau melepaskanku. Bahkan mereka mengurung dan menyekapku di dalam kamar ini. Setiap saat mereka datang dan memuaskan nafsu birahinya dengan cara memaksa. Bahkan mereka menggunakan obat-obatan untuk merangsang gairahku. Sehingga aku sering kali tidak menyadari apa yang telah kulakukan pada ketiga wanita itu. Dalam pengaruh obat perangsang, mereka melepaskan tangan dan kakiku.

Tapi setelah mereka mencapai kepuasan, kembali mengikatku di ranjang ini. Sehingga aku tidak bisa meninggalkan ranjang dan kamar ini. Dan secara bergantian mereka mengurus makanku. Mereka memandikanku juga di ranjang ini dengan menggunakan handuk basah, sehingga tubuhku tetap bersih. Meskipun mereka merawat dan memperhatikanku dengan baik, tapi dalam keadaan terbelenggu seperti ini siapa yang suka? Berulang kali aku meminta untuk dilepaskan.

Tapi mereka tidak pernah menggubris permintaanku itu. Bahkan mereka mengancam akan membunuhku kalau berani berbuat macam-macam. Aku membayangkan kalau orang tua dan saudara-saudara serta semua temanku pasti kebingungan mencariku. Karena sudah tiga hari aku tidak pulang akibat disekap wanita-wanita binal dan liar ini. Meskipun mereka selalu memberiku makanan yang lezat dan bergizi, tapi hanya dalam waktu tiga hari saja tubuhku sudah mulai kelihatan kurus. Dan aku sama sekali tidak punya tenaga lagi.

1 comment: