Saturday, November 26, 2016
Home »
Kisah Nyata
» Aku Diminta Untuk Lakukan Seks
Aku Diminta Untuk Lakukan Seks
Kisah Nyata - kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Mahasiswa tingkat akhir yang melakukan hubungan Sex dengan gadis SMP karena Permohonan Dari Gadis tersebut.
Dundia semakin tua dan zamanpun semakin menggila. Terbukti pada hal yang di lsayakan para muda mudi sekarang. Seorang wanita berfikir keperawanan sekarang bukanlah harga mati pada zaman sekarang ini. Contohnya seperti apa yang dilsayakan seorang gadis yang bernama Sela ini, dia dengan gampangnya memberikan keperawanannya untuku, padahal dia masih duduk dibangku SMP. Saya sendiri adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di perguruan tinggi di kota kembang. Karena saya sudah tingkat akhir, saya sudah tidak mendapatkan mata kuliah lagi dan hanya focus dalam skripsi saja.
Dari sinilah awal mula kisah sexku berawal. pada waktu itu saya pergi ke Jakarta, tibalah saya sampai ke rumah abangku, saya melihat ada seseorang yang bertamu dirumah abangku, dia adalah teman abangku pada waktu kuliah dulu. Disana saya diperkenalkan oleh abangku kepadaanya. Teman abangku ini sangatlah ramah kepadaa saya. Usianya 40 tahun dan sebut saja namanya Bang Dani. Setelah perkenalan itu teman abangku ini mengundang saya untuk berkunjung ke rumahnya. disana saya dikenalkan pada anak dan istrinya. Devi nama istrinya dan Sela nama anaknya, Sela ini baru di kelas 2 SMP.
Singkat cerita, pada hari itu saya diberi tanggung jawab oleh Bang Dani untuk menjaga putri dan rumahnya karena dia akan pergi ke Surabaya untuk menjenguk saudara istrinya yang sedang sakit dan dirawat dirumah sakit. Karena disana Bang dani dan istrinya harus menginap maka Bang dani pun meminta cuti pada atasanya selama 7 hari. Pada hari itu berangkatlah Bang dani bersama istrinya, sedangkan Sela anaknya tidak ikut karena dia sekolah.
Setelah saya menginap 2 hari disana saya merasa bosan dan bintung harus ngapain. Ketika saya sedang bersantai saya melihat ada tumpukan kaset yang ada diruang tamu tepatnya di meja tempat menaruh DVD. Saat saya memilih mlih kaset, saya menemukan beberapa kaset DVD Film Dewasa. Kebetulan pada saat itu saya sedang sendirian, saya pun bergegagas menonton Film Dewasa itu. Singkat cerita ketika sedang asik-asiknya nonton Film, tiba-tiba terdengar pintu depan terbuka, saya pun kaget dan buru-buru mematikan televisi dan menaruh pembungkus kaset DVD di bawah karpet ruang tamu,
“ Hallo, Bang Dika..! ” Sela yang baru masuk tersenyum.
“ Oh iya Bang, tolong bayarin Bajai sela dong, abang bajainya nggak ada kembalian soalnya Bang Dika. ”
Saya tersenyum mengangguk dan keluar membayarkan Bajai. Saat saya masuk kembali, pucatlah wajah saya! rupanya Sela sudah duduk di karpet di depan televisi, dan menyalakan kembali video porno yang sedang setengah jalan. Dia memandang kepada saya dan tertawa geli.
“ Ih! Bang Dika! Begitu, tho, caranya..? Sela sering diceritain temen-temen di sekolah, tapi belum pernah lihat. ”
Gugup saya menjawab, “ Sela,kamu nggak boleh nonton itu! Kamu belum cukup umur! Ayo, matiin. ”
“ Aahhh, Bang Dika. Jangan gitu, dong! Tu, lihat,cuma begitu aja! Gambar yang dibawa temen Sela di sekolah lebih serem. ”
Tak tahu lagi apa yang harus kukatakan, dan khawatir kalau kularang Sela justru akan lapor pada orangtuanya, saya pun ke dapur membuat minum dan membdiarkan Sela terus menonton. Dari dapur saya duduk-duduk di beranda belakang membaca majalah. Sekitar jam 8 malam, saya keluar dan membeli makanan. Sekembalinya, di dalam rumah kulihat Sela sedang tengkurap di sofa mengerjakan PR, dan,astaga! Dia mengenakan daster yang pendek dan tipis. Badan mudanya yang sudah mulai matang terbayang jelas. Paha dan betisnya terlihat putih mulus, dan pantatnya membulat indah. Saya menelan ludah dan terus masuk menydiapkan makanan.
Setelah makanan sdiap, saya memanggil Sela. Dan.., sekali lagi astaga,jelas dia tidak memakai BH, karena puting susunya yang menjulang membayang di dasternya. Saya semakin gelisah karena penisku yang tadi sudah mulai “ bergerak ”, sekarang benar-benar menegak dan mengganjal di celansaya. Selesai makan, saat mencuci piring berdua di dapur, kami berdiri bersampingan, dan dari celah di dasternya, buah dadanya yang indah mengintip. Saat dia membungkuk, puting susunya yang merah muda kelihatan dari celah itu. Saya semakin gelisah. Selesai mencuci piring, kami berdua duduk di sofa di ruang keluarga.
“ Bang, ayo tebak. Hitam, kecil, keringetan, apaan..! ”
“ Ah, gampang! Semut lagi push -up! Khan ada di tutup botol Fanta! Gantian,putih-biru-putih, kecil, keringetan, apa..? ”
Sela mengernyit dan memberi beberapa tebakan yang semua kusalahkan.
“ Yang bener,Sela pakai seragam sekolah, kepanasan di Bajai..! ”
“ Aahhh,Bang Dika ngeledek..! ”
Sela meloncat dari sofa dan berusaha mencubiti lenganku. Saya menghindar dan menangkis, tapi dia terus menyerang sambil tertawa, dan,tersandung!
Dia jatuh ke dalam pelukanku, membelakangiku. Lenganku merangkul dadanya, dan dia duduk tepat di atas batang kelelakdianku! Kami terengah-engah dalam posisi itu. Bau bedak bayi dari kulitnya dan bau shampo rambutnya membuatku makin terangsang. Dan saya pun mulai menciumi lehernya. Sela mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas kedua buah dadanya. Nafas Sela makin terengah, dan tanganku pun masuk ke antara dua pahanya. Celana dalamnya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang.
“ Uuuhh,mmmhhh,” Sela menggelinjang.
Kesadaranku yang tinggal sedikit seolah memperingatkan bahwa yang sedang kucumbu adalah seorang gadis SMP, tapi gardiahku sudah sampai ke ubun-ubun dan saya pun menarik lepas dasternya dari atas kepalanya. Aahhh..! Sela terlelentang di sofa dengan badan hampir polos. Saya segera mengulum puting susunya yang merah muda, berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya basah mengkilap oleh ludahku. Tangan Sela yang mengelus belakang kepalsaya dan erangannya yang tersendat membuatku makin tak sabar. Saya menarik lepas celana dalamnya, dan.. nampaklah bukit Vaginanya yang baru ditumbuhi rambut jarang. Bulu yang sedikit itu sudah nampak mengkilap oleh cairan kemaluan Sela. Saya pun segera membenamkan kepalsaya ke tengah kedua pahanya.
“ Ehhh,mmmaaahhh.., ” tangan Sela meremas sofa dan pinggulnya menggeletar ketika mulut Vaginanya kucium.
Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut perlahan.
“ Ooohh,aduuhhh.., ” Sela mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan Vaginanya yang masih begitu rapat.
Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan mulut Vaginanya mulai membuka. Sesekali lidahku akan membelai kelentitnya dan badan Sela akan terlonjak dan nafas Sela seakan tersedak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras. Ketika saya berhenti menjilat dan mengulum, Sela tergeletak terengah -engah, matanya terpejam. Tergesa saya membuka semua pakadianku, dan Penisku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai -belaikan di pipi Sela.
“ Mmmhh,mmmhhh,ooohhhmmm.., ” ketika Sela membuka mulutnya, kujejalkan kepala Penisku.
Mungkin film tadi masih diingatnya, jadi dia pun mulai menghisap. Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai Vaginanya. Segera saja Penisku basah dan mengkilap. Tak tahan lagi, saya pun naik ke atas badan Sela dan mulutku melumat mulutnya. Aroma Penisku ada di mulut Sela dan aroma kemaluan Sela di mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit. Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala Penisku ke celah di selangkangan Sela, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Sela menekan pantatku dari belakang.
“ Ohhmm, mam,msuk,hhh,msukin,Omm,hhh,ehekmm,”
Perlahan Penisku mulai menempel di mulut liang Vaginanya, dan Sela semakin mendesah – desah. Segera saja kepala Penisku kutekan, tetapi gagal saja karena tertahan sesuatu yang kenyal. Saya pun berpikir, apakah liang sekecil ini akan dapat menampung Penisku yang besar ini. Terus terang saja, ukuran Penisku adalah panjang 14 cm, lebarnya 4 cm sedangkan Sela masih SMP dan ukuran liang Vaginanya terlalu kecil. Tetapi dengan dorongan nafsu yang besar, saya pun berusaha. Akhirnya usaha saya pun berhasil. Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. Sela memekik kecil, dahinya mengerinyit menahan sakit.
Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku. Saya menekan lagi, dan terasa ujung Penisku membentur dasar padahal baru 3/4 Penisku yang masuk. Lalu saya diam tidak bergerak, membdiarkan otot-otot kemaluan Sela terbdiasa dengan benda yang ada di dalamnya. Sebentar kemudian kernyit di dahi Sela menghilang, dan saya pun mulai menarik dan menekankan pinggulku. Sela mengernyit lagi, tapi lama kelamaan mulutnya menceracau.
“ Aduhhh,ssshhh,iya,terusshh,mmmhhh,aduhhh,enak,Bangmm,”
Saya merangkulkan kedua lenganku ke punggung Sela, kemudian membalikkan kedua badan kami hingga Sela sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak 3/4 Penisku menancap di Vaginanya. Tanpa perlu diajarkan, Sela segera menggerakkan pinggulnya, sementara jarijariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak. Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Sela makin menggila dan dia pun membungkukkan badannya dan mulut kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang Penisku.
Setelah badan Sela melemas, saya mendorong dia telentang. Dan sambil menindihnya, saya mengejar puncakku sendiri. Ketika saya mencapai klimaks, Sela tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan dia pun mengeluh lemas dan merasakan Klimaksnya yang ke dua. Sekian lama kami diam terengah-engah, dan badan kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa -sisa kenikmatan Klimaks.
“ Aduh, Bang,Sela lemes. Tapi enak banget. ”
Saya hanya tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir badanku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan Penisku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina Sela yang masih amat kencang. Saya segera membawanya ke kamar mandi, membersihkan badan kami berdua dan,kembali ke kamar melanjutkan babak berikutnya. Sepanjang malam saya mencapai tiga kali lagi Klimaks,dan Sela,entah berapa kali. Begitupun di saat bangun pagi, sekali lagi kami bergumul penuh kenikmatan sebelum akhirnya Sela kupaksa memakai seragam, sarapan dan berangkat ke sekolah.
Sayapun kembali ke rumah Bang Dani, saya masuk ke kamar tidur tamu dan segera pulas kelelahan. Sungguh sebuah pengalaman Sex yang menakjubkan bagi saya, karena saya tidak menyangka gadis yang terbilang masih belum waktunya mengenal Sex, eh… malah dia memberikan keperawanannya kepada saya. Untuk bang Dani maafkan saya karena saya telah khilaf.
0 comments:
Post a Comment